Kamis, 10 Juli 2014

8 Juli | H9 KKP | H10 Ramadan

Kalau melihat timeline KKP, hari ini itu agendanya, persiapan Little Farmer (salah satu program kecil kami). Alhamdulillah persiapannya sudah mencapai 85%. Tinggal belanja hadiah dan pemfixan rundown.

Oke...yang cukup menarik dari aktivitas hari ini adalah setelah menunaikan ibadah sholat ashar berjamaah, sebut saja diskusi kecil hehe.

Semua berawal dari doa yang dipanjatkan oleh salah seorang teman. Begini katanya," Semoga bisa cepet seminar, cepet sidang, cepet lulus dan cepet nikah." (dengan suara lantang hingga orangnya berada disana mendengarnya semua). Dan kami semua meng-amin-kan. Dan aku tiba-tiba menganalisis kata-kata itu. Cepet.cepet dan cepet. Hm...

"Kenapa pengin cepet-cepet ?", tanyaku. Kalau dipikir-pikir nih ya, justru masa-masa ketika masih jadi mahasiswa nih yang paling 'bahagia'. Sebab, kita masih bisa bergerak 'bebas' tanpa ada 'beban atau tantangan yang semakin berat ke depannya. Ya, aku sadar, pada hakikatnya, ketika ingin menaiki level kehidupan, masalah atau tantangan yang ada semakin besar. That's right !! #berproses | seperti dijelaskan dalam Al Qur'an » Apakah kamu bisa dikatakan beriman ? sedangkan kamu belum di uji ? (kurang lebih seperti itu pointnya). Nah, kalau mengambil  ibroh dari ayat itu, menjelaskan bahwa akan ada ujian/tantangan bagi orang2 beriman. Apakah ia tetap teguh dijalanNya atau berpaling ?? Kalau ia teguh, maka bisa ia dikatakan beriman.

oke kembali lagi ke permintaan salah seorang teman. Pengen cepet nikah ?
Ya...bagus sih. Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah Apakah kita siap ? Baik itu persiapan mental, jasmani, rohani dan materi. Karena sejatinya membangun RT atau suatu peradaban, hal yang tak mudah. Butuh bekal yang banyak. Yaah...itu lah pesan ustad di ponpesku. Jadi, ya boleh saja tuk menyegerakannya dan bekalpun harus sudah siap. Tapi, boleh juga tuk menundanya karena faktor ingin menikmati masa2 menjadi mahasiswa mungkin, jangan lupa juga, persiapan tetap dipersiapkan ya. hehe #LifeIsChoice | Tafadhol dipilih.

'Saluut aja, kalau melihat mahasiswa (pria) yang udah punya usaha. Hal itu menunjukkan bahwa pikirannya pun sudah visioner. Sebab, secara ga langsung, persiapan materi sudah mulai dicicil. Ya, karena memang modal utama seorang laki-laki seperti itu, mempunyai penghasilan jikalau ingin melamar anak perempuan orang. Mau dikasih makan apa anak saya ? Uang dari mana ? Kalau yang udah punya penghasilan sih mudah saja menjawab itu, tapi kalau bagi yang belum ? Hm...bisa ciut dah." kataku.

"Ya betul juga sih sef, sekarang mulai coba2 dulu aja, ngerasain pontang panting. Kan kasian juga, kalau udah punya tanggungan (istri) ikutan ngerasain kayak gini juga." kata salah satu temen cowo ku.

"Tapi bagusnya lagi, kalau usaha itu dirintis bareng2 (suami dan istri), biar suksesnya bareng2. Kan So sweet tuh sef, hehe." (tukas temen cewe ku 1 lagi)

"Iya sih, tapi mungkin itu usaha sampingannya lah ya, diluar yang pokok hehe." Penghasilan di awal mah tetep, kan sebagai modal lamaran :D

Oh iya, kalau menurut buku yang sefi baca nih, Bukunya mba Asma Nadia, Catatan Hati Seorang Istri yang sekarang ada sinetronnya. Dari kebanyakan kisah di dalam buku itu, point utamanya adalah sebuah kesetiaan. Ada banyak faktor sih, kenapa kesetiaan itu semakin lama semakin goyah, antara lain komunikasi, kuatnya Iman dan 3 Ta.

Komunikasi » Merupakan hal yang penting tuk dijaga, pertahankan terus tuk saling menjaga komunikasi, dalam kondisi apapun dan bagaimanapun. Keterbukaan. Kesabaran. Keteguhan. Kejujuran.

Kuatnya iman » Laki-laki mana kalau disuguhi sesuatu yang cantik ga tergoda, kecuali laki -laki yang bener2 amat sangat mencintai dan kuat imannya. Bekal penting yang harus dipegang teguh. Aku lupa hadist riwayat siapa, yang inti pointnya adalah Katakalah kepada laki-laki itu.sesungguhnya, apa2 yang ada pada diri wanita itu, sesungguhnya terdapat pada istrinya.

3 Ta » Harta, Tahta dan Wanita , merupakan hal yang sangat menggiurkan di dunia ini. Tak sedikit, RT bercerai dikarenakan faktor materi. Berlomba2 berebut kekuasaan dengan cara apapun. Yg terakhir : Wanita. Ya tau sendirilah ya...

Oke. cukup sekian. Kata2 terakhir nih, bocoran dari salah seorang teman cowo.
"Kalau terjadi apapun dengan seorang cowo, itu bisa kita nilai dari sikap dan perilakunya. Jadi tuk yang cewe2 harus bisa peka ya. Begitupun sebaliknya, kaum adam pun harus peka juga dengan perasaan kaum hawa."

Wallahu'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar