Kamis, 30 Januari 2014

The Perfecet Muslimah Part 3

Bagian 4 : Indah akhlaknya
Tak ada sekata pun dari lisannya yang menyakiti sesama. Tak ada sekelebat pandangan pun yang mengarah pada yang tak dihalalkan. Tak ada seucap yang didengarnya yang mengandung kerusakan dan kedutaan. Ia sangat dicintai oleh sekitarnya. Ia mampu menjagaa raga dan jiwanya dari tindakan yang tak diridhai oleh Tuhannya.

“Kalau wanita berakhlak baik dan berpikir positif, maka ia adalah angka 1. Kalai ia juga cantik maka imbuhan 0. Jadi 10. Kalau ia juga punya harta. Imbuhan lagi 0. Jadi 100. Kalau ia cerdas. Imbuhan lagi 0. Jadi 1000. Jika seorang wanita memiliki semuanya tapi tidak memilki yang pertama maka ia hanya “000”. Tak bernilai sama sekali.” (Al –Khawarizmi)

Jika kita berharap Tuhan menurunkan kekasih yang rajin ibadah A,B,C, dan D, maka kita harus mulai menjemput jodoh hebat tersebut dengan cara merajinkan ibadah A,B,C,dan D.
Senantiasalah berpikiran positif. Ambil sisi hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa itu. Selalu tanamkan pertanyaan ini dalam benak teman-teman, ‘Apa yang bisa saya pelajar dari kejadian ini, yang bisa membuatku lebih baik di hari esok?”

Agar hidup selalu tenteram dan bahagia >>                             
a. Hiduplah sederhana. Jangan pernah menuruti gaya hidup yang tak terjangkau oleh kemampuanmu.
b. Jangan membandingkan hidupmu dengan orang lain.
c. Rajin-rajinlah memikirkan nikmat tuhan yang selama ini kita remehkan.
d. Ketika kau sedang suntuk, Bee,sebel, jangan berdiam diri. Tapi justru keluarlah. Sibukkan dirimu dengan       membantu menyelesaikan masalah orang lain.
e. Senantiasa mendekat pada Tuhan. Jangankan membalik nasib kita, bahkan menjungkirbalikan dunia saja       sangat mudah bagi-Nya. Banyak=banyaklah meminta pada-Nya.


Akhlak Nikah agar Barokah >>
1.  Jangan pernah terbesit niat bikin undangan mahal-mahal. Karena nantinya juga akan dibuang ke kotak sampah. Pilihlah yang murah tapi manfaatnya ada. Misal, kalender meja,kumpulan doa, berisi nasihat-nasihat kebaikan, dll.

2.      Jangan pernah terbesit niat berfoto pare-wedding. Foto romantis bersama pasangan yang tak halalmu itu bisa diganjar dengan ribuan kali lipat dosa, sebanyak foto yang tercetak dan terlihat oleh yang kau undang. Sabarlah, usai nikah silakan puaskan hasrat berfotomu dengan kekasih halalmu. Foto Pet-wedding semoga lebih berkah.

3.   Jangan pernah terbesit niat menjadikan pernikahan sebagai ajang untuk menyebut gelar dan membangga-banggakan gelar yang ada. Ingat, kau hendak menikah bukan hendak mencari beasiswa.

4.      Jangan bermewah dalam acara. Percaya deh, bukan mahalnya biaya pernikahan yang jadi penjamin keutuhan dan kebahagian RTmu kelak. Justru kesederhanaan yang penuh ketwadhu’an, serta hadirnya doa-doa tulus yang jadi perantara Tuhan untuk menghadirkan bahagia dalam rumah tanggamu.

5.   Hindari sajian hiburan yang tak elok dinikmati. Tujuan walimahan adalah mengabarkan pernikahan serta menampung doa keberkahan dari undangan. Coba hadirkan sahabat-sahabat yang membawakan salawat yang teriring murni rebana, tanpa iringan lain/Nasyid. Semoga lebih sesuai sunnah.

6.  Hindari beragam aktivitas yang mengundang murka-Nya. Sesajen,pawang hujan,hitungan hari baik,dll. Banyaklah ngobrol dengan keluarga tentang persiapan yang lebih baik, agar ketika hendak nikah,tak terjadi perdebatan antara kita dan keluarga.

Bagian 5 : Teduh parasnya
Parasnya indah, bukan karena kosmetik tebal yang menutupi naturalnya wajah. Tapi karena aura kesalehan memancar dari dalam. Kita bisanya menyebutnya inner beauty. Kecantikan yang hadir dari dalam diri. Wajahnya cerah karena wudu senantiasa membasahi wajahnya. Matanya indah karena tak pernah menyaksikan yang dilarang tahun. Bibirnya indah karena tak pernah mengucap kata-kata yang menyakitkan. Raganya indah karena tak pernah terlihat auratnya dihadapan bukan mahramnya. Jilbabnya menjulur hingga menutup dadanya. Busananya sederhana namun enak dipandang mata. Parasnya teduh bikin hati jadi adem.

“Adanya paras yang saat dipandang menyenangkan, lama dilihat nggak bikin penat. Itulah paras yang senantiasa terbasuh oleh siraman wudu. Bercahaya oleh khusyuknya ibadah. Keningnya diperindah oleh nikmatnya sujud.
Auratnya terjaga. Pergaulannya terjaga. Perilakunya terjaga. Matanya berkilau oleh air mata Takwa. Bibirnya basah dengan untaian petuah. Rambutnya tertutup oleh juluran jilbabnya. Bicaranya dakwah. Pendengarannya tilawah. Geraknya jihad Fiji sabilillah. Hatinya penuh zikir. Otaknya penuh pikir. Dipercantik oleh terjaganya lahir. “

Nafsu menilai berdasarkan cantik paras dan seksi tubuhnya.
Akal menilai berdasarkan brilian otak dan lincah tingkahnya.
Hati menilai berdasarkan indah akhlak dan ilmu agamanya. Turuti ketiganya jika mampu. Jika terpaksa harus memilih, maka utamakanlah hatimu. Karena ia yang akan menjanjikan kebahagiaan yang hakiki dan abadi.

Bagian 6 : Teguh Imannya
Keyakinannya pada kebenaran agama yang diyakininya sama sekali tak diragukan. Itu yang membuatnya tak enggan untuk mengabdikan diri di jalan kebaikan. Asalkan untuk kepentingan agama, ia tak pernah ragu tuk tampil pertama.
Ada orang yang namanya tak begitu kenal oleh penduduk bumi. Tapi sangat diagungkan oleh penduduk langit. Ia dikenal sebagai manusia biasa di hadapan sesama, tapi ia sangat mulia di hdapan Tuhannya. Ia beribadah dalam sunyi, ia mengabdi dalam sepi, ia bermanfaat tanpa perayaan dan pengakuan prestasi.

Bahkan bidadari cemburu padamu >>
“Manakah yang lebih utama, wanita dunia atau bidadari yang bermata jeli?”Tanya ungu Salamah r.a pada Rasulullah
“Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari2 yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Jawab Rasulullah.
“Mengapa wanita dunia lebih utama ?”
Beliau menjawab,” Karena salat mereka, puasa, dan ibdaha mereka kepada Allah....”(HR.Ath-Thabrani)
“Wanita, apabila ia sholat 5 waktu, puasa pada bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya,serta taat pada suaminya, maka ia bisa masuk surga dari pintu manapun yang ia inginkan.” (HR.Ahmad, Thabrani)
“Hakikatnya kita sedang berlomba, di tempat lain, ada orang yang sedang berjuang dan bekerja keras mengumpulkan harta untuk menebarkan keburukan. Maka jadilah orang yang bekerja keras dan berjuang mengumpulkan sebanyak mungkin harta untuk menebarkan kebaikan.”

Wallahualam.

@sefiindria Lampung, 30 Jan 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar