Selasa, 10 September 2013

Yuk Beristigfar

Imam Ahmad bin Hanbal punya pengalaman menarik.

Dalam perjalanan beliau kemalaman. Mengetuk masjid utk menginap. Takmir tak mengizinkan.Imam Ahmad membujuk, tetapi si takmir tetap saja mengusir. Ia berkata,"Aku akan tidur tepat di atas tempat pijakan telapak kakiku.Imam Ahmad benar-benar tidur di atas pijakan telapak kakinya. Sang takmir tetap saja mengusir.Sebagai ulama sepuh yg low profile, karakter ketakwaan & kesalehan bgitu melekat erat pada imam Ahmad sehingga beliau memilih meninggalkan masjid dan menghindari perdebatan. Hal ini mengundang simpati seorang tukang roti.Si tukang roti merasa kasihan & menawarkan agar Imam Ahmad menginap di rumahnya tanpa tahu siapa beliau. Maka beliau dijamu sebagai tamu. Sepanjang malam, sembari mengaduk-aduk adonan roti, tukang roti itu banyak melantunkan istighfar.Imam Ahmad mendengar. Merasakan kekaguman yg amat besar.Hingga malam berlalu sampai subuh tiba,Imam Ahmad menyapa, bertanya perihal istighfar yg dibaca oleh tuan rumah, si pembuat roti. "Mengapa sepanjang malam, selama membuat adonan kau selalu beristighfar?" tanya Imam Ahmad,"Apakah kau menemukan hasil dari istighfarmu?",
"Benar. Demi Allah, setiap kali aku berdoa selalu dikabulkan," jawabnya,"Kecuali satu doa yg belum dikabulkan."
Imam Ahmad bertanya penasaran,"Doa apa yg belum dikabulkan itu?"
Pembuat roti bekata,"Doa supaya bisa melihat Imam Ahmad bin Hanbal."
Imam Ahmad pun berseru,"Akulah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, aku benar-benar ditarik supaya kesini untukmu.".

Adakah doa kita yg belum dikabulkan? Maka, perbanyaklah beristighfar. Astaghfirullah al adzim...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar