Kamis, 15 Oktober 2020

Tak Kenal, Maka Kenalan - Co Housing 2 Bunprod

Oktober 15, 2020 0 Comments


Assalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Hallo Mentemen
Kini tibanya saya yang perkenalan yah. Dipenghujung sesi Tak Kenal Maka Kenalan.
====

Bismillahirrahmanirrahim...
Nama Lengkapnya Sefi Indria, biasa dipanggil Sefi.
Kelahiran di Bandar Lampung, 22 September 1992. Insya Allah masih MUDA yah hehe.
Seseorang yang saat SMA ingin sekali mengemban pendidikan di pulau jawa. Selain ingin memperluas jaringan juga ingin merasakan pendidikan di pulau jawa yang konon katanya lebih ‘hebat’ dan pintar2 anaknya.
 
Alhamdulillah, Allah takdirkan untuk ia bisa merantau kuliah di IPB. Anak ke 2 dari 3 bersaudara, kakak dan adik laki-laki ini - dengan tekad dan semangatnya akhirnya memutuskan untuk merantau. Hingga Allah mempertemukan jodonya pun dengan kakak tingkat yang kuliah dikampus yang sama – Akhyarudin namanya.  
 
2017 – adalah tahun pertama mereka menginjakan kaki di Kota Serang, Banten.
Merantau ke Serang ? Ya, sebab suami bekerja di Serang dan ia pun bisa dimutasi kerja di Serang - meskipun akan banyak drama yang akan datang setelahnya :D. Tak apalah, “Bukankah memang rezeki itu harus kita jemput ?”
 
Perum Puri Delta Kiara – Kota Serang Banten, adalah tempat tinggalnya saat ini.
Eits, katanya bukan hanya tempat tinggal – tapi juga sebagai tempat ia bisa berbagi, menginspirasi dan berkontribusi. Insya Allah....
 
Oh ya tentang aktivtasnya saat ini ....
Boleh kan cerita sedikit ?
Sejak lulus kuliah okt 2015, ia memutuskan untuk menjadi karyawan swasta di sebuah perusahaan distributor di Bogor. Kurang lebih 5 tahun waktunya ia habiskan untuk bekerja diperusahaan tersebut. Alhamdulillah.....nano nano banget rasanya. Bahkan terkadang LDM. Suami di Serang – Ia di Bogor. Hm....panjang kalau diceritain mah :D
#skip
 
Bismillah....akhir sept 2020 kemarin ia mantap untuk resign dari bekerja. Sebab apa ? Rasa-rasanya waktu untuk ia bisa bertumbuh, me time, berkreasi, ataupun berbagi itu menjadi terbatas. Seakan ada sekat yang membatasi. Sehingga, pasca resign  ini selain menjadi pengajar TPQ dirumah, yang ia dan suami telah bangun dari tahun 2018. 

Insya Allah ia ingin fokus belajar dan ikhtiar dalam menjemput rezeki-Nya -  Insya Allah diwaktu terbaik-Nya. Kalau kata ustadzah guru ngajinya bilang, “Bukankah memang harus ada yang dikorbankan untuk sesuatu impian yang ingin kita capai ?” | Alhamdulillah suami dan orang tua pun mengizinkannya dan Insya Allah ridho terhadap keputusannya. Mohon doa terbaiknya dari temen-temen semua
 
Oke next ke dunia Instiut Ibu Profesional (IIP)...
Tahun 2017, merupakan fase awal ia mengenal apa itu IIP. Mulai dari kelas Matrikulasi, Bunda Sayang, Bunda Cekatan dan yang saat ini berjalan adalah kelas Bunda Produktif.
Ah, jika melihat track record temen-temen semua merasa “Da....aku mah apa atuh, kemarin2 mah fokus kerja aja dan sampe lupa buat upgrade diri.”  
Pernah sih ikut kelas nulis online, tapi yaitu ruhnya ga sepenuhnya hadir.
Jadi yah....lewat aja.
Pernah ikut Komunitas ?
Pernah - kelas menulis rumah dunia di Serang.
Tapi lagi-lagi karena memang porsi waktu dan amanah lain.
Jadi....tidak maksimal.
Heuu maapkan diri ini ya Allah T.T
 
Ok..ok masa lalu ya masa lalu.
And now,  karena sekarang kita sudah berada dikelas Bunda Produktif. Tinggal dikota Hexagoncity yang taglinenya luar biasa “ KOTA PRODUKTIF, WARGA KREATIF, PENUH SOLUSI “ membuat diri terpacu untuk hadir utuh dikelas ini. 

Yup, bersama Co-Housing 2 dengan passion Kepenulisan. Bismillah.....berharap akan ada karya besar yang bisa di hasilkan dari kelas ini selama 6 bulan ke depan. Ayo tumbuh bersama - berpegangan tangan erat untuk saling mengingatkan dan menguatkan. Cayoo guys !! :D
 
#Hexagoncity
#BundaProduktif
#RegionalBanten
#IbuProfesional
 
***
Biodata Singkat :
Nama             : Sefi Indria
Status            : Menikah dengan Akhyarudin
Alamat           : Puri Delta Kiara Blok DH 11, Kel. Kiara, Kec. Walantaka, Kota Serang
 
Minat/Hobi    :
-      Writing, Reading &Traveling
-      Financial Planner
-      Design & Video*(to be soon)
-      Digital Marketing* (to be soon)

Aktivitas saat ini :
-      Ibu Rumah Tangga Pembelajar & Produktif
-      Warga Hexagoncity di kelas Bunda Produktif IIP
-      Pengajar TPQ Al Kahfi (di rumah)
-      Ketua Majelis Ta’lim Masjid Puri Delta
-      To be Soon bisnis fashion “Elners Hijab
-      To be Soon menjadi penulis & Guru Al Qur’an (on process)
 
Perjalanan di IIP :
-      2017, Matrikulasi batch 7
-      2018, Bunda Sayang Batch
-      2019, Bunda Cekatan Batch 1
-      2020, Bunda Produktif Batch 1 (sedang)
-      Rumbel Desain IIP Banten
 
Karya : belum banyak
-      Menulis Non Fiksi (inspiratif) Buku Antalogi (penerbit Genom)
-      Press release kegiatan organisasi (radar banten, dakwatuna)

Media Sosial :
IG/FB : @sefiindria | email : sefi.indria@gmail.com | blog https://sefi-indria.blogspot.com/




Senin, 05 Oktober 2020

Pentingnya Konten Menarik bagi Pengguna TikTok

Oktober 05, 2020 0 Comments

Pembuatan konten bagi Pengguna TikTok merupakan hal yang penting. Terbayang dong, kalau kontennya biasa-biasa aja. Jadi krik krik deh. Engga viral gito loh :D


By the way, orang yang membuat konten di TikTok - kita sebut saja dengan UGC yaitu User Generated Content. UGC adalah istilah untuk konten yang dibuat oleh orang atau pengguna. 


UGC merupakan jantung dari fenomena viral TikTok, karena aplikasi sosial ini membanggakan kemampuannya untuk membebaskan pembuatan konten dan memahkotai pembuat konten kelas dunia dari orang biasa. Wow, amazing kan ?


Sebuah merek perlu memahami bahwa TikTok terhubung untuk melayani pengguna dan meningkatkan konten guna mendukung konten berenergi tinggi, menghibur, dan menarik. 


Aplikasi ini juga dibuat untuk membantu pengguna ditemukan dan menemukan konten pengguna lain dengan mudah. Makanya, tidak heran jika banyak pengguna TikTok menghabiskan waktu mereka untuk membuat konten mereka sendiri. Biar apa ? Biar viral gitu....


Eits, dikasih bocoran nih, ada 3 hal yang harus dipahami ketika memanfaatkan UGC untuk mengejar kesuksesan media sosial di TikTok. Apa itu ? Info selengkapnya silahkan buka link ini

Semoga Bermanfaat :)

 

 

 

 



Jumat, 15 November 2019

Terima Kasih, Honey :)

November 15, 2019 0 Comments
Bismillah..
Ada suami yang begitu bangga saat istrinya mapan, mandiri, berdiri kuat, kokoh lagi berdaya. Ia senang melihat istri yang punya penghasilan sendiri, sehingga tak lagi meminta uang belanja bulanan padanya.

Ia gembira melihat istri bisa mengangkat gallon, lalu memasangnya. Sang istri juga piawai mengganti tabung gas sendiri, memasak sambil mengawasi mesin cuci yang sedang berputar, sementara sesekali istri menyuapi balitanya yang sudah belajar makan. Bahkan ia bisa memanjat memperbaiki genteng bocor saat musim penghujan tiba.

Jika dulu, kemana-mana istri minta diantar, maka sekarang tidak lagi. Ke pasar, jemput anak di sekolah, ke tempat kajian, istri bisa jalan, bawa kendaraan sendiri.

Bagaimana menurutmu wahai para suami? Enak kah kondisi demikian? Sehingga kau merasa tak direpotkan lagi oleh istrimu.

Maka waspadalah, ini bukan kondisi yang baik. Sejatinya rumah tangga dinamis karena adanya saling ketergantungan antara suami istri. Ada banyak keadaan di mana istri sangat tergantung pada suami, dan itu sangat wajar. Itu yang membuat hubungan semakin mesra dan hangat. Sebab kita yang tak bisa jauh satu sama lain.

Maka, bahagialah saat istrimu meminta cepat2 pulang di sore hari karena gasnya habis, sementara nasi belum lagi matang.

Bahagialah saat istrimu berteriak minta tolong agar gallon diangkat dan dipasangkan, ada anakmu yang kebelet minta minum.

Bahagialah saat istrimu merengek minta diantar ke kajian pekanan, karena ia ingin meraih surga bersamamu.

Bahagialah saat istrimu masih menadahkan tangannya minta uang belanja. Bukankah sejatinya laki-laki adalah qawwam, tugasnya memberi nafkah, agar nanti istrimu patuh karena ke-qawwamanmu.

Bahagialah saat istrimu minta dibantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, memintamu menemani anak-anak bermain, atau mungkin memintamu mengganti popok anak, atau menceboki kakak yang berteriak di kamar mandi karena hajatnya telah selesai.

Bahagialah dengan segala permintaan istri, meski kau pikir remeh temeh semata. Itu artinya istrimu masih waras, ia masih bisa mengungkapkan maunya apa.

Muliakanlah istrimu, rapikanlah bila kau nampak ia berantakan, percantiklah bila kau lihat ia belepotan, santunkan bila kau anggap ia ceplas-ceplos tanpa etika, luaskan pengetahuannya bila kau anggap ia kampungan.

Sebelum kau jauh-jauh memberi manfaat dan kebaikan pada orang lain, pastikan dulu istrimulah yang paling merasakan manfaatmu dan kebaikanmu..
seorang wanita yang mandiri tidak akan mengemis untuk diberi,tapi seorang lelaki yang bertanggung jawab akan memberi sendirinya tanpa diminta...
ummi
.....

Rabu, 20 Juni 2018

Tidak slalu mudah, tapi semoga slalu indah

Juni 20, 2018 0 Comments

Terkadang,
Hidup memang tak semudah yang kita harapkan.
Ada fase-fase saat hidup terasa begitu berat untuk dijalani. 
Tapi memang seperti itulah hidup, Sayang.

Begitulah aturannya,begitulah sunatullah-Nya.
Yang harus kamu pahami;
mudah atau sulit itu bukan tentang apa yang menimpa kita.
Tapi tentang bagaimana kita menyikapinya.

Toh, kesulitan dan kemudahan itu tidak selalu bergantian. 
Lebih sering beriiringan.

Karena saat kita mendapatkan kesulitan dalam satu hal, 
selalu ada kemudahan yang kita dapatkan dalam hal yang lainnya.

Hanya saja, terkadang kita tak sadar saat kita ditimpa kesulitan untuk satu hal ini,
pikiran kita habis semuanya untuk memikirkan kesulitan tersebut,
tanpa sadar kita sedang menikmati kemudahan dalam hal yang lain.

Oleh karena itu....

Maka Bersyukurlah, Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat. -Imam Asy Syafii-


-Kutipan Buku #GenapNA -

Kamis, 31 Mei 2018

Perempuan Kuat; Fondasi Masyarakat Kuat & Bersahaja

Mei 31, 2018 0 Comments


Fery Farhati Ganis, S.Psi., M.Sc.
Better than you were, more than you are
Ibu yg baik mengambil peran yg bukan hanya membahagiakan rumah mungilnya juga mengetuk kebaikan-kebaikan di pintu-pintu sekeliling rumahnya.

DR. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed, Sp.P
Posisi perempuan dalam Islam sangat dimuliakan, kita bukan sub-ordinat kaum laki-laki. 
(QS. At Taubah : 72)

Dulu, perempuan hanyak harus aktif di rumah. Tapi, saat ini perempuan sudah harus bisa menyadari perannya di masyarakat.
Peran domestik:

1. Individu
Mengenal penciptanya, penguatan karakter Muslimah , meneledani Rasulullah SAW. Berusaha memenuhi karakter pribadi Muslim:
- Fisik yang kuat
- Ibadah yg shahih
- Mandiri
- Bersungguh sungguh
- Mengelola waktu
- Akidah yang benar
- Akhlak mulia
- Pemikiran yang cerdas
- Tertib dalam segala urusan
- Bermanfaat untuk sesama

Perempuan tangguh berkarakter kuat: pribadi shalihah.
Menyadari bahwa Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan.

2. Istri pendamping suami
Perlu kesepakatan bersama untuk mencapai kestabilan keluarga sebelum melangkah untuk kebermanfaatan yang lebih luas. Kompromi perlu dibangun untuk tetap mengutamakan ihtirom kita kepada suami.

3. Ibu (melahirkan & mendidik anak)
Tanggung jawab utama perempuan tetap kepada anaknya. Pahami konsekuensi untuk menghadapi anak di rumah setelah beraktivitas di luar rumah. Juga perlu mendidik anak sesuai zamannya. Shalihah keluarga. Tetap mengerjakan semuanya sebagai ahsanu amala, lakukan amal terbaik.

Road map perempuan shalihah:
Perempuan kuat
Keluarga tangguh
Masyarakat kuat

Perempuan Tangguh:
Manajemen waktu, mananemen konflik, manajemen prioritas, kompetensi tinggi, shalihah.

Peran sosial:
1. Aktif dalam kegiatan sosmas
2. Perluasan peran profesional
3. Pemimpin di masyarakat

Karakter bersahaja:
1. Sederhana > bagian dari bentuk syukur kepada Allah
2. Prioritaskan membayar zakat, sedekah dan menolong

Ramadhan : momentum untuk berbenah diri, raih bonus pahala terbaik.

Riani Rachmawati, S.E., M.A., P.hD.

Women are strong as diamond

KBBI
Kuat : banyak tenaga, tahan
Bersahaja : sederhana, tidak berlebih-lebihan

Kuat dalam perspektif Islam
Orang kuat bukanlah yang kuat dal bergulat, namun orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah (HR. Muttafaq 'alaih)

Mukmin yang kuat
Menjaga kekuatan fisik (QS Al Baqoroh: 247)

Perempuan sebaiknya dapat mengelola emosinya.
Harus matang emosi dan kuat fisiknya.

Women are multi-roles in nature:
1. Don't forget 'high call' > niat
2. Avoid 'or', think and do 'and'
Jangan membentur-benturkan kesempatan. Lakukan semua hal yang dapat memperbesar impact.
3. Out from comfort zone
Jangan mempersempit kesempatan kita berbuat baik hanya untuk me-time atau istirahat. Kita mau hidup nyaman tapi juga masyarakat baik, ini hal yang tidak mungkin. Jangan takut punya musuh, jika memang ada yang tidak menyukai kerja baik kita.
4. Know yourself

Karena kewajiban, peran domestik dan peran publik harusnya berjalan beriringan. Jangan jadikan konflik, jadikan keduanya penyemangat. Selesaikan dan bereskan semuanya.

Balance isn't about 50:50.
It's about how we manage it.

You're diamond dear, they can't break us.

Questions:
1. Bagaimana mentranslasi masalah yang ditemukan di pekerjaan menjadi message bagi keluarga?

2. Generasi saat ini cerdas luar biasa, tapi daya survive-nya rendah. Bagaimana kita mendidik mereka?
Bagaimana batasan 'balance' antara peran domestik dan publik kita?

Answers:
1. Lakukan pendekatan sesuai dengan karakter anak. Ngobrol dengan anak. Perlakukan anak sebagaimana Ia ingin diperlakukan. Cara mentranslasinya dengan meluangkan waktu khusus untuk ngobrol dengan anak. Biarkan anak mengeksplor hal-hal di sekelilingnya, perkenalkan pada hal baik juga buruk. That's life.

2. - Berusalahah memahami cara mereka berpikir. Sabar mendidik anak. Titipkan anak kita kepada Allah setelah kita didik sebaik yang kita bisa. Semoga dengan berkah dari aktivitas kebaikan kita di luar rumah, Allah jaga anak kita. Selain itu, jaga lingkungan terdekat anak-anak. Beri teladan.

- Tidak perlu mengikuti semua kegiatan di lingkungan rumah, ikuti semampunya, tapi tetap bangun hubungan baik dan pendekatan-pendekatan pada lingkungan. Libatkan juga suami dalam kehidupan bermasyarakat. Kompromi dengan suami supaya memberi citra Muslim terbaik bagi lingkungan.

Have an optimal Ramadhan! ✨✨

#shareNotulensiKajian

Selasa, 06 Februari 2018

Tazkiyatunnafs

Februari 06, 2018 0 Comments

Ada panduan di Alqur'an sebenarnya untuk "berdamai dengan masa lalu"yg disebut tazkiyatunnafs sebagai berikut :

Tazkiyatunnafs adalah bahasa alQuran untuk mentherapy secara alamiah dan fitriyah apa apa yang menyebabkan kita berperilaku buruk. Tiada cara yang baik dan mengakar kecuali memperbaiki jiwa sebelum memperbaiki fikiran dan amal.

Belum pernah ada surat di dalam alQuran dimana Allah bersumpah begitu banyak, sampai 11 kali, kecuali untuk pensucian jiwa "sungguh beruntung mereka yang mensucikan jiwanya" (surat asSyams).

Warisan pengasuhan masa lalu dalam dunia psikolog sering disebut Inner Child, kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.

Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar'i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.

AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta'lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidk anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs

Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M
1. Mu'ahadah 
-mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya.

2. Muroqobah 
- mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani. Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.

3. Muhasabah 
- mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme

4. Mu'aqobah 
- menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah

5. Mujahadah 
- sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran-ukurannya.


(Hasil Diskusi dengan Ustadz Harry Santosa dan Ustdz Aad seputar "tazkiyatunnafs)
Oleh Ibu Septi Peni W (Pendiri Institut Ibu Profesional)

Rabu, 13 September 2017

Romantisme Keluarga

September 13, 2017 0 Comments

🔴Suasana harmonis dan romantis sangat ditentukan dengan kerja sama yang bagus antara suami istri dalam menciptakan suasana yang kondusif dan hangat, tidak membosankan, apalagi menjemukan.

🔴Rasulullah adalah sosok manusia yang paling sempurna akhlaknya di antara makhluk ciptaan Allah. Beliau merupakan sosok teladan terbaik dalam membina keluarga, sehingga patut dijadikan contoh bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

🔴Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memukul siapapun dengan tangannya, tidak pada perempuan, tidak juga pada pembantu, kecuali perang di jalan Allah.Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ketika diperlakukan sahabatnya secara buruk tidak pernah membalas, kecuali kalau ada pelanggaran atas kehormatan Allah, maka ia akan membalas atas nama Allah.(HR Muslim).

🔴Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling sibuk. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pemimpin pemerintahan negara, memimpin ribuan tentara, menghabiskan waktunya untuk agama, tetapi beliau tetap meluangkan waktu bersama istri dan keluarga, sesuai sabdanya: “Orang terbaik di antara kalian (suami) adalah yang terbaik bagi keluarganya dan akulah di antara kalian yang paling baik terhadap keluargaku, tidak memuliakan wanita kecuali orang yang hina,”(HR Ibnu Asakir dari Ali bin Abi Thalib).

🔴Gambaran bagaimana suasana romantis beliau bersama istrinya nampak pada:

🔹1. Panggilan Kesayangan

🔴Suasana mesra dalam rumah tangga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah ia memanggil ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan panggilan kesayangan dan mengabarkan kepadanya berita yang membuat perasaan ‘Asiyah menjadi  sangat bahagia.

🔴‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita sebagai berikut, pada suatu hari Rasûlullâh berkata kepadanya.

📖يَا عَائِشُ, هَذَا جِبْرِيْلُ يُقْرِئُكِ السَّلاَمَ
📃“Wahai ‘Aisy Malaikat Jibril tadi menyampaikan salam buatmu.”(HR Muttafaqun ‘alaihi).

🔴Kita masih sering mendengar suami yang memanggil istrinya seenaknya saja. Bahkan ada yang memanggil istrinya dengan cacat dan kekurangannya.

🔴Kalau begitu sikap suami, mungkinkah keharmonisan dapat tercipta? Mungkinkah akan tumbuh rasa cinta istri kepada suami?

🔹2.  Mandi Bersama

🔴Suami-istri diperbolehkan mandi bersama dalam satu ruangan meski masing-masing saling melihat aurat pasangannya.

🔴Dalam sebuah riwayat disebutkan, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata;

📖كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَ رَسُوْلُ اللهِ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ

📃Aku biasa mandi berdua bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana. (HR Bukhari).

🔴Dalam redaksi yang lain disebutkan Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:“Aku pernah mandi berdua bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu wadah yang terletak di antara aku dan beliau.Tangan kami berebutan menciduk air yang ada di dalamnya. Beliau menang dalam perebutan itu, sampai aku katakan, “Sisakan untuk saya…Sisakan untuk saya…!Kami dalam keadaan junub.” (HR Bukhari Muslim)

🔹3. Makan dan Minum dalam Satu Tempat

🔴‘Aisyah radhiallahu ‘anha menuturkan:


📖كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٍ, فَأُنَاوِلُهُ النَّبِيَ فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيّ وَ أَتَعَرَّقُ العَرَقَ فَيَتَنَاوَلُهُ وَ يَضَعُ فَاهُ فِي مَوْضِعِ فِيّ

📃“Suatu ketika aku minum, ketika itu aku sedang haidh, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah dan beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di tempat aku memakannya.” (HR Muslim)

🔴Begitulah kemesraan dapat tercipta, yaitu menciptakan rasa saling memiliki. Sepiring berdua, segelas berdua, makan berjama’ah serta beberapa hal lain yang dianjurkan oleh Rasulullah agar dilakukan bersama oleh suami istri!

🔴Dengan demikian akan tercipta rasa saling memahami satu sama lain.

🔹4. Mencium Kening Istri

🔴Dalam kesempatan lain Rasulullah saw tidak malu untuk bermesraan walaupun hanya sekedar mencium istri sebelum keluar rumah.

🔴Diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bahwa ia berkata:


📖أَنَّ النَّبِيَ قَبَّلَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ

📃"Sungguh Rasulullah pernah mencium salah seorang istri beliau baru kemudian berangkat menunaikan shalat tanpa memperbaharuhi wudhu”(HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

🔴Budaya mencium istri agaknya masih asing di tengah masyarakat kita, khususnya masyarakat timur. Bahkan masih banyak yang menggapnya tabu, mereka mengklaimnya sebagai budaya barat.

🔴Tentu saja mencium istri yang kita maksud di sini bukanlah mencium istri di depan umum atau di hadapan orang banyak. Sebenarnya banyak sekali hikmah sering-sering mencium istri.

🔴Sering kita lihat sepasang suami istri yang saling cuek. Kadang kala si suami pergi tanpa diketahui oleh istrinya kemana suaminya pergi. Buru-buru melepasnya dengan ciuman, menanyakan kemana perginya saja tidak sempat. Sang suami keburu pergi menghilang, kadang kala tanpa pamit dan tanpa salam!? Coba lihat bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bergaul dengan istri-istri beliau. Sampai-sampai Rasulullah menyempatkan mencium istri beliau sebelum berangkat ke masjid.

🔹5. Beribadah Bersama

📃“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezqi kepadamu, kamilah yang memberi rezqi kepadamu dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.” (QS Thaha [20]: 132).

🔴Dalam kesempatan lain, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan:

📖كَانَ النَّبِيُ يُصَلِّي وَأَنَا رَاقِدَةٌ مُعْتَرِضَةٌ عَلَى فِرَاشِهِ, فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُوتِرَ أَيْقَظَنِي

📃“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa mengerjakan shalat malam sementara aku tidur melintang di hadapan beliau. Beliau akan membangunkanku bila hendak mengerjakan shalat witir.” (HR Muttafaqun ‘alaihi)

🔴Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:

📖رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا المَاءَ,رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ المَاءَ

📃“Semoga Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan istrinya untuk shalat bersama. Bila si istri enggan, ia memercikkan air ke wajah istrinya (supaya bangun). Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati seorang istri yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan shalat malam lalu membangunkan suaminya untuk shalat bersama. Bila si suami enggan, ia memercikkan air ke wajah suaminya (supaya bangun)" (HR Ahmad).


🔹6. Ramah dan Lembut

🔴Masing-masing pihak suami istri harus bertekad untuk bersikap ramah dan lembut kepada pasangannya, bersenda gurau dengannya, dan bercanda dengannya.

🔴Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, meskipun mempunyai sifat keras dan tegas, mengatakan: “Sudah selayaknya seorang laki-laki menjadi seperti anak kecil di tengah keluarganya. Bila dia di tengah kaumnya, maka hendaknya dia menjadi seorang laki-laki.”

🔴Aisyah radhiyallâhu ‘anha menceritakan, “Adalah Rasulullah ketika bersama istri-istrinya, beliau adalah manusia lembut dan paling pemurah. Gampang tertawa dan gampang tersenyum.” (HR Ibnu Asakir)

🔴Berlaku lemah lembutlah dalam menjalankan kehidupan supaya keharmonisan dapat tercapai dalam lingkungan keluarga, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,“Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (istri). Jika ia tidak menyukai salah satu akhlaknya, ia pasti ridha kepada akhlaknya yang lain.”
(HR Muslim)

🔴Sikap ramah dan lembut Rasulullah ditunjukkan kepada keluarganya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersenda gurau dengan istri dan anak-anaknya, menghibur, dan mema'afkan kesalahan mereka, menyebar senyum bahagia serta mengisi rumah mereka dengan hal-hal yang menyenangkan.

🔴Suatu ketika Anas bin Malik, pembantu beliau melukiskan keadaan keadaan beliau dengan mengatakan, “Aku telah melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Selama itu belum pernah beliau menegur atas apa yang aku lakukan, “Mengapa kamu tidak melakukan ini?” Beliau juga beliau belum pernah mengatakan kepadaku sesuatu yang belum aku kerjakan, “Mengapa kamu belum melakukan ini?”Kasih sayang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah menembus hati orang-orang terdekat yang pernah berinteraksi dengan beliau, sehingga setiap jiwa selalu merindukannya.Oleh karena itu, berlemah lembutlah pada keluarga supaya kehangatan dan kemesraan keluarga dapat tercapai sebagaimana keluarga Rasulullsh shallallahu alaihi wa sallam.

🔹7.  Memberi Hadiah

🔴Saling memberi hadiah diantara suami istri –terutama hadiah dari suami untuk istri- merupakan salah sebab makin mendalamnya rasa cinta di antara keduanya.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Hendaknya kalian sering memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR Bukhari)

🔴Hadiah merupakan ekspresi kasih sayang dan mampu mencairkan kebekuan dan rutinitas hubungan manusia.

🔴Hadiah tidak disyaratkan berupa barang-barang kepemilikan yang mahal lagi mewah karena tujuan dari hadiah pada awalnya adalah mengekspresikan kasih sayang dan kesatuan. Hal ini dapat diwujudkan dalam materi hadiah dengan nilai seberapa pun. Tapi jika hadiah tersebut berupa sesuatu yang mahal, maka itu akan menyebabkan kebahagiaan berlipat ganda dan kasih sayang makin bertambah.

🔹8. Memahami Kecemburuan Istri

🔴Rasa cemburu dianggap sebagai watak dasar para wanita, tidak ada wanita yang selamat dari watak ini, bahkan para Ummahat al-Mukminin yang merupakan istri-istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.Aisyah selalu mencemburui Khadijah radhiyallahu ‘anha walaupun ia tidak pernah bertemu dengan Khadijah.

🔴Aisyah mengingkari pujian dan sanjungan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Khadijah dengan mengatakan,“Allah telah memberikan ganti yang lebih baik darinya.” (Ini ucapan Aisyah radhiyallahu ‘anha. HR Bukhari dan Muslim)

🔴Kecemburan yang baik memengaruhi hubungan mesra suami istri dengan syarat tidak berlebihan dalam cemburu, namun proporsional dan penuh pertimbangan.Dengan demikian, cemburu menjadi indikator rasa cinta pasangan kepada pasangannya, disinilah cemburu itu akan nampak indah. Untuk itu suami harus bersikap proporsional dalam masalah ini, dan tidak boleh berburuk sangka, dan mencari-cari kesalahan.

🔴Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah cemburu pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ia menceritakan sendiri bahwa pada suatu malam Rasulullah pergi dari sisinya. Ia berkata,“Aku mencemburuinya karena jangan-jangan beliau mendatangi salah satu istrinya. Lalu datanglah beliau dan melihat keadaanku.Rasulullah bersabda, “Apakah engkau cemburu?”Jawabku, “Apakah orang sepertiku tidak pantas untuk cemburu terhadap orang sepertimu?”Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh setanmu telah datang”. (HR Muslim dan Nasa’i)

🔴Aisyah radhiyallâhu ‘anha juga pernah berkata, “Aku tidak melihat yang pandai memasak seperti Shafiyah. Ia memasak makanan untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat beliau ada dirumahku.Timbullah rasa cemburuku, aku merebut piring yang berisi makanan tersebut dan membantingnya sampai pecah. Tetapi aku menyesal, lalu berkata, “Ya Rasulullah, apa kifarat bagi perbuatan yang telah aku lakukan?”Nabi shallallâhu alaihi wa sallam menjawab, “Gantilah piring itu dengan piring yang serupa, demikian pula makanannya.”(HR Abu Dawud dan Nasa’i)

🔹9. Mengajak Istri Bermusyawarah

🔴Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajak istri-istrinya bermusyawarah dalam banyak urusan. Beliau sangat menghargai pendapat-pendapat mereka.Padahal wanita pada masa jahiliyah, sebelum datangnya Islam diperlakukan seperti barang dagangan semata, dijual dan dibeli, tidak dianggap pendapatnya, meskipun itu berkaitan dengan urusan yang langsung dan khusus dengannya.Islam datang mengangkat martabat wanita, bahwa mereka sejajar dengan laki-laki, kecuali hak kepemimpinan keluarga, berada di tangan laki-laki.

🔴Allah Azza wa Jalla  berfirman: “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS al Baqarah [2]: 228)

🔴Pendapat dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha pada peristiwa Hudaibiyah, membawa berkah dan keselamatan bagi umat Islam. Ummu Salamah memberi masukan kepada Nabi agar keluar menemui para sahabat tanpa berbicara dengan siapa pun, langsung menyembelih hadyu atau seekor domba dan mencukur rambutnya. Ketika beliau melaksanakan hal itu, para sahabat dengan serta-merta menjalankan perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, padahal sebelumnya mereka tidak mau melaksanakan perintah Rasul, karena mereka merasa pada pihak yang kalah pada peristiwa itu. Mereka melihat bahwa syarat yang diajukan kaum kafir Quraisy tidak menguntungkan kaum muslimin.

🔹10. Bercanda dengan Istri

🔴Bercanda dengan istri akan memupuk rasa kasih sayang terhadap istri dan keluarga, disamping itu juga bercanda akan melepaskan rasa penat ketika selesai bekerja di luar rumah.Dengan bercanda kita akan sangat mudah tersenyum dan ketawa. Namun tidaklah ketawa berlebihan karena hal itu akan membawa mudharat.Canda Rasulullah bersama istri dan keluarganya dilakukan saat sedang melakukan perjalanan dan saat sedang berada di rumahnya.

🔴Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan, bahwa pernah ia bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan. Maka aku mengajak Beliau lomba lari dan aku berhasil mendahului beliau dengan kedua kakiku. Ketika aku menjadi gemuk, aku mengajak Beliau lomba lari lagi. Akhirnya Beliau berhasil mengalahkan aku dan bersabda, “Ini sebagai balasan atas perlombaan yang dulu itu."
(HR Abu Dawud)

🔴Masya Allah... Indahnya suasana rumah teladan kita Rasulullah shallahu alaihi wa sallam. Semoga kita bisa membangun kemesraan dan romantisme di dalam rumah kita, hingga keluarga yang harmonis bukan hanya potret dan mimpi. 


📚Dra. Indra Asih dalam #kuliahkeluargasakinah

Pict by Google/Love

Nama pena @hamasahilmy

September 13, 2017 0 Comments


Hamasah adalah sebuah kata bahasa arab yang artinya “gelora” atau “semangat”.  Sedangkan ‘Ilmy  adalah ilmu. Jadi, maknanya adalah semangat berilmu. Kurang lebih seperti itu. Dibalik sebuah nama ada sebuah harapan. Harapan dari arti nama tersebut. Aku  menamai @hamasahilmy sebab aku ingin terus bersamangat untuk menambah dan meng-upgrade­ ilmuku. Insya Allah.

Pada hakikatnya, menuntut ilmu adalah proses belajar yang tidak akan pernah berakhir sampai tiba waktunya ketika kita sudah meninggal, kewajiban menuntut ilmu itu akan berakhir Tahukah kamu bahwasanya orang-orang yang berilmu itu tergolong orang yang istimewa. Sebagaimana hal itu dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya di Al-Qur`an :

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
(QS. Al-Mujaadilah :11)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dalam sebuah hadist shahih, dijelasakan pula orang-orang yang  berilmu akan  dimudahkan jalannya ke Surga oleh Allah dan senantiasa didoakan oleh para malaikat. Selain itu, ada yang lebih dahsyat lagi, yaitu ketika kita membagikan ilmu itu kepada orang lain, kelak akan menjadi ilmu yang bermanfaat dan akan menjadi  amalan jariyah (amalan yang tidak akan terputus meskipun kita sudah tidak ada didunia ini). Masya Allah.

Hal itulah yang menjadi motivasiku untuk harus semangat mencari ilmu dan ingin menjadi seorang penulis. Banyaklah membaca, menulis dan memperhatikan hal-hal sekitar lingkungan kita. Sebab pada dasarnya, seorang penulis adalah seseorang yang dituntut untuk lebih peka kepada sekitar, mata yang lebih tajam dalam melihat sebuah fenomena, telinga yang lebih banyak mendengar, perenungan hati yang lebih dalam dan pola pikir yang lebih luas.

Well, I think enough to describe  my author name. Teruslah belajar untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik hingga kita bisa menebar kebaikan atau kebermanfaatan untuk sesama, bangsa dan agama.  Semoga istiqomah. Doakan yah.
Serang, 8 September 2017

-Hamasah Ilmy-
Sang Pemburu Ilmu 

#tugasRD #namapena

(pict by medinaquran)

Jumat, 25 Agustus 2017

Pilihan Terbaik untuk Putri Kecilku

Agustus 25, 2017 0 Comments

"Mengapa jalan ini yang Abi dan Ummi pilihkan untukku ?” 

Saat itu menjelang dua bulan kelulusan ditingkat sekolah dasar. Saya mengajak putri kecilku, Pagi namanya, untuk berdiskusi kecil untuk membicarakan mengenai kelanjutan sekolahnya saat sudah lulus nanti. Saya buka diskusi itu dengan menanyakan kabarnya disekolah. Saya sedikit menyinggung juga apa rencana ia seteleh lulus nanti. Setelah mendengarkan cerita ia yang panjang lebar. Sedikit demi sedikit saya membuka topik pembicaraan inti.

Saya coba sampaikan apa yang menjadi rencana saya dan suami mengenai pendidikannya. Kami ingin ia melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke Asrama Pesantren. Jarak tempatnya lumayan jauh dari tempat tinggal kami. Sehingga, mungkin satu bulan sekali kami bisa mengunjunginya. Dalam disksusi itu belum sempat ku menjelaskannya, Pagi terus bertanya-tanya.

" Tak adakah jalan lain untukku, Ummi ?“
“ Tak adakah yang lebih indah dari jalan ini, Ummi ?“
“ Mengapa harus jalan ini, Ummi ?”
" Pagi takut, Ummi."
" Pagi pasti akan merasakan kesepian, tidak bisa bermain dengan temen-teman diluar sana dan tidak bisa bersama Abi dan Ummi setiap harinya.", ucap putri kecilku sambil memelukku dan menangis.

Ya Rabbi, tak kuasa saya mendengarnya. Mataku sedikit berkaca-kaca. Memang berat untuk menyampaikan hal ini kepadanya. Tapi mau bagaimana lagi, ini adalah keputusan terbaik saya dan suami. Kami sudah memiliki rencana diawal ia mulai masuk sekolah untuk memasukkannya di Asrama pesantren setelah lulus dari sekolah dasar. Kami sudah memikirkan matang-matang dan menabung untuk memenuhi kebutuhannya nanti.

"Ummi sayang sekali sama Pagi, jadi percayalah terhadap keputusan Abi dan Ummi. Abi dan Ummi yakin, inilah jalan terbaik untuk kamu, Sayang.”

"Kami tidak akan meninggalkanmu, Sayang. Abi dan Ummi akan sering mengunjungimu di Asrama." ucapku mencoba menenangkannya.

" Jangan khawatir yah, Sayang. Di Asrama, Pagi pasti akan merasa senang. Pagi akan memiliki banyak teman yang datang dari luar kota disana. Ibu guru yang baik dan temen-teman yang peduli dengan Pagi."

“ Abi dan Ummi memasukkan kamu ke Asrama karena kami tidak ingin kamu bergaul dengan orang –orang yang salah nantinya diluar sana. Kami ingin kamu menjadi putri kecil Abi dan Ummi yang tumbuh dengan baik, menjadi remaja yang sholehah, mandiri, cerdas dan berempati terhadap orang lain.” ,terusku menjelaskan dan memahamkannya.

“Kamu akan belajar banyak di Asrama, Sayang. Belajar tentang bagaimana kamu menjaga perasaan atau mengontrol emosi, hidup berbagi dengan orang lain, mengatur waktu dari mulai bagun pagi sampai tidur lagi, dan yang paling penting Abi dan Ummi harapkan adalah belajar bagaimana cara kamu untuk mampu berdiri menyelesaikan masalahmu sendiri dan terus berdoa kepada Allah yang menjadi satu-satunya sumber kekuatanmu.”

“Oke Sayang ? Ayo, semangat putri kecil Ummi !", ucapku sambil menularkan semangat kepadanya.

“Baiklah Bunda. Pagi akan mengikuti apa yang Abi dan Ummi inginkan. Pagi akan membuat Abi dan Ummi bahagia. Tapi janji yah, jangan meninggalkan Pagi dan selalu ingat terus dengan Pagi. " ujar Pagi yang akhirnya luluh, sambil menghapus air matanya dan langsung memelukku.

“Alhamdulillah. Insya Allah Ummi janji. Terima kasih, Sayang.” ucap syukurku.

Salah satu yang menjadi amalan jariyah adalah anak yang sholeh/sholehah. Hal inilah yang memotivasi kami untuk mencetak generasi rabbani. Anak yang sholeh/sholehah akan menjadi investasi akhirat kami. Oleh karena itu, dalam mencapainya kami berusaha keras untuk mengarahkan anak kami untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah islam terbaik. Tak sekedar ilmu dunia yang ia kejar, melainkan ilmu dan bekal akhirat pun ia dapatkan.

Berada jauh dari gadis kecil yang baru saja beranjak remaja adalah pilihan yang berat. Sama dengan mereka sebenarnya, ingin selalu membersamai anak-anak disetiap harinya. Bermain, makan, mengaji dan semuanya dilakukan bersama-sama. Tapi inilah sikap yang saya dan suami coba beranikan. Inilah pilihan kamu berdua. Semata-mata berharap agar anak kami bisa menjadi pribadi yang mandiri, cerdas dan sholeh/sholehah.

Tak apalah sejenak kita berpisah untuk sementara dengan orang-orang yang kita sayangi.. Bukankah kehidupan didunia memang hanya sementara saja ? Bukankah akhirat adalah kehidupan yang sebenar-benarnya ? Maka dari itu, berinvestasilah dengan orientasi investasi akhirat, yang memang kita yakini, bahwa disanalah kehidupan kita yang kekal. Semoga kita bisa berkumpul bersama dengan orang-orang yang kita sayangi yaitu di Surganya Allah swt. InsyaAllah.

Serang, Aug 11, 2017

-Hamasah Ilmy-
Tulisan Rumah Dunia


picture by (google.com/happy family muslim)