Bagian
4 : Indah akhlaknya
Tak ada sekata pun dari lisannya
yang menyakiti sesama. Tak ada sekelebat pandangan pun yang mengarah pada yang
tak dihalalkan. Tak ada seucap yang didengarnya yang mengandung kerusakan dan kedutaan.
Ia sangat dicintai oleh sekitarnya. Ia mampu menjagaa raga dan jiwanya dari
tindakan yang tak diridhai oleh Tuhannya.
“Kalau
wanita berakhlak baik dan berpikir positif, maka ia adalah angka 1. Kalai ia
juga cantik maka imbuhan 0. Jadi 10. Kalau ia juga punya harta. Imbuhan lagi 0.
Jadi 100. Kalau ia cerdas. Imbuhan lagi 0. Jadi 1000. Jika seorang wanita
memiliki semuanya tapi tidak memilki yang pertama maka ia hanya “000”. Tak
bernilai sama sekali.” (Al –Khawarizmi)
Jika kita berharap Tuhan menurunkan
kekasih yang rajin ibadah A,B,C, dan D, maka kita harus mulai menjemput jodoh
hebat tersebut dengan cara merajinkan ibadah A,B,C,dan D.
Senantiasalah berpikiran positif.
Ambil sisi hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa itu. Selalu tanamkan pertanyaan
ini dalam benak teman-teman, ‘Apa yang bisa saya pelajar dari kejadian ini,
yang bisa membuatku lebih baik di hari esok?”
Agar hidup selalu tenteram dan bahagia >>
a. Hiduplah
sederhana. Jangan pernah menuruti gaya hidup yang tak terjangkau oleh
kemampuanmu.
b. Jangan
membandingkan hidupmu dengan orang lain.
c. Rajin-rajinlah
memikirkan nikmat tuhan yang selama ini kita remehkan.
d. Ketika
kau sedang suntuk, Bee,sebel, jangan berdiam diri. Tapi justru keluarlah.
Sibukkan dirimu dengan membantu menyelesaikan masalah orang lain.
e. Senantiasa
mendekat pada Tuhan. Jangankan membalik nasib kita, bahkan menjungkirbalikan
dunia saja sangat mudah bagi-Nya. Banyak=banyaklah meminta pada-Nya.
Akhlak
Nikah agar Barokah >>
1. Jangan
pernah terbesit niat bikin undangan mahal-mahal. Karena nantinya juga akan
dibuang ke kotak sampah. Pilihlah yang murah tapi manfaatnya ada. Misal,
kalender meja,kumpulan doa, berisi nasihat-nasihat kebaikan, dll.
2. Jangan
pernah terbesit niat berfoto pare-wedding. Foto romantis bersama pasangan yang
tak halalmu itu bisa diganjar dengan ribuan kali lipat dosa, sebanyak foto yang
tercetak dan terlihat oleh yang kau undang. Sabarlah, usai nikah silakan
puaskan hasrat berfotomu dengan kekasih halalmu. Foto Pet-wedding semoga lebih berkah.
3. Jangan
pernah terbesit niat menjadikan pernikahan sebagai ajang untuk menyebut gelar
dan membangga-banggakan gelar yang ada. Ingat, kau hendak menikah bukan hendak
mencari beasiswa.
4. Jangan
bermewah dalam acara. Percaya deh, bukan mahalnya biaya pernikahan yang jadi
penjamin keutuhan dan kebahagian RTmu kelak. Justru kesederhanaan yang penuh
ketwadhu’an, serta hadirnya doa-doa tulus yang jadi perantara Tuhan untuk
menghadirkan bahagia dalam rumah tanggamu.
5. Hindari
sajian hiburan yang tak elok dinikmati. Tujuan walimahan adalah mengabarkan
pernikahan serta menampung doa keberkahan dari undangan. Coba hadirkan
sahabat-sahabat yang membawakan salawat yang teriring murni rebana, tanpa
iringan lain/Nasyid. Semoga lebih sesuai sunnah.
6. Hindari
beragam aktivitas yang mengundang murka-Nya. Sesajen,pawang hujan,hitungan hari
baik,dll. Banyaklah ngobrol dengan keluarga tentang persiapan yang lebih baik,
agar ketika hendak nikah,tak terjadi perdebatan antara kita dan keluarga.
Bagian
5 : Teduh parasnya
Parasnya indah, bukan karena
kosmetik tebal yang menutupi naturalnya wajah. Tapi karena aura kesalehan
memancar dari dalam. Kita bisanya menyebutnya inner beauty. Kecantikan yang hadir dari dalam diri. Wajahnya cerah
karena wudu senantiasa membasahi wajahnya. Matanya indah karena tak pernah
menyaksikan yang dilarang tahun. Bibirnya indah karena tak pernah mengucap
kata-kata yang menyakitkan. Raganya indah karena tak pernah terlihat auratnya
dihadapan bukan mahramnya. Jilbabnya menjulur hingga menutup dadanya. Busananya
sederhana namun enak dipandang mata. Parasnya teduh bikin hati jadi adem.
“Adanya
paras yang saat dipandang menyenangkan, lama dilihat nggak bikin penat. Itulah
paras yang senantiasa terbasuh oleh siraman wudu. Bercahaya oleh khusyuknya
ibadah. Keningnya diperindah oleh nikmatnya sujud.
Auratnya
terjaga. Pergaulannya terjaga. Perilakunya terjaga. Matanya berkilau oleh air
mata Takwa. Bibirnya basah dengan untaian petuah. Rambutnya tertutup oleh
juluran jilbabnya. Bicaranya dakwah. Pendengarannya tilawah. Geraknya jihad Fiji
sabilillah. Hatinya penuh zikir. Otaknya penuh pikir. Dipercantik oleh
terjaganya lahir. “
Nafsu menilai berdasarkan cantik
paras dan seksi tubuhnya.
Akal menilai berdasarkan brilian
otak dan lincah tingkahnya.
Hati menilai berdasarkan indah
akhlak dan ilmu agamanya. Turuti ketiganya jika mampu. Jika terpaksa harus
memilih, maka utamakanlah hatimu. Karena ia yang akan menjanjikan kebahagiaan
yang hakiki dan abadi.
Bagian
6 : Teguh Imannya
Keyakinannya pada kebenaran agama
yang diyakininya sama sekali tak diragukan. Itu yang membuatnya tak enggan
untuk mengabdikan diri di jalan kebaikan. Asalkan untuk kepentingan agama, ia
tak pernah ragu tuk tampil pertama.
Ada orang yang namanya tak begitu
kenal oleh penduduk bumi. Tapi sangat diagungkan oleh penduduk langit. Ia dikenal
sebagai manusia biasa di hadapan sesama, tapi ia sangat mulia di hdapan
Tuhannya. Ia beribadah dalam sunyi, ia mengabdi dalam sepi, ia bermanfaat tanpa
perayaan dan pengakuan prestasi.
Bahkan
bidadari cemburu padamu >>
“Manakah yang lebih utama, wanita
dunia atau bidadari yang bermata jeli?”Tanya ungu Salamah r.a pada Rasulullah
“Wanita-wanita dunia lebih utama
daripada bidadari2 yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada
apa yang tidak tampak.” Jawab Rasulullah.
“Mengapa wanita dunia lebih utama
?”
Beliau menjawab,” Karena salat mereka,
puasa, dan ibdaha mereka kepada Allah....”(HR.Ath-Thabrani)
“Wanita, apabila ia sholat 5
waktu, puasa pada bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya,serta taat pada
suaminya, maka ia bisa masuk surga dari pintu manapun yang ia inginkan.”
(HR.Ahmad, Thabrani)
“Hakikatnya kita sedang berlomba,
di tempat lain, ada orang yang sedang berjuang dan bekerja keras mengumpulkan
harta untuk menebarkan keburukan. Maka jadilah orang yang bekerja keras dan
berjuang mengumpulkan sebanyak mungkin harta untuk menebarkan kebaikan.”
Wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar