Ayah...
Seseorang yang begitu bahagia ketika Ia mendengar kabar bahwa Ia akan memiliki seorang anak. Seseorang yang begitu semangat memenuhi keinginan dan kemauan sang istri ketika sedang mengidam. Walaupun itu melelahkan tapi Ia tetap berusaha semaksimal mungkin agar anak yang ada dikandungan istrinya dalam keadaan baik-baik saja.Seseorang yang begitu bahagia ketika anak nya telah lahir ke dunia. Bahagia sekali ketika Ia mendapatkan seorang bayi perempuan. Karena, Tuhan percaya bahwa Ia bisa mendidik anak perempuannya menjadi shalihah.
Rasulullah saw bersabda,
"Seseorang yang memiliki anak perempuan hendaknya berupaya menanamkan
perilaku baik kepadanya, dan berusaha untuk mendidiknya. Memberikan kenyamanan
kepadanya, sehingga ia dapat menghindarkannya dari api neraka."
Sosok
yang tidak bisa menangis dihadapan anak-anaknya, begitu tegar dan kuat.
Setelah
anak permpuan itu mulai beranjak remaja. Apapun keinginannya akan Ia turuti
Membeli mainan, boneka,sepeda dan lainnya. Meskipun uang disaku tidak
mencukupinya. Ia rela mencari tambahan kerja hingga malam untuk membuat anak
perempuannya tersenyum dan bahagia.
Pada
suatu sore, ketika Ayah sedang duduk istirahat setelah bekerja.
Seorang
anak perempuan bertanya kepada ayahnya yang sedang mengusap wajahnya yang mulai
berkerut karena usia, badannya yang sudah mulai bongkok,dimakan usia,disertai
suara batuknya yang serak-serak basah.
Anak perempuan itu bertanya
kepada ayahnya,” Ayah,mengapa wajah ayah kian bekerut dan badan ayha kian hari kian
bongkok ?”
Si
ayah menjawab,”Sebab ayah laki-laki.”
Anak
perempuan itu menjawab.”Aku tidak mengerti”.
Ia
bingung karena jawaban ayahnya yang membuat kian penasaran. Ayah hanya
tersenyum. Lalu dibelainya rambut anaknya, terus sambil menepuk bahunya.
Si
ayah berkata,” Annakku, kamu memang belum mengerti tentang laki-laki”.
Demikian
bisik si ayah, yang membuat putrinya tambah penasaran.
Karena
perasaan ingin tahu, kemudian putrinya tersebut menemui ibunya
lalu
bertanya.” Ibu, mengapa wajah ayah jadi berkerut dan badannya makin lama
semakin bongkok ? dan mengapa ayah
menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?”
Ibunya
menjawab,”Annakku, jika seorang laki-laki benar bertanggungjawab terhadap
keluarganya, memang akan demikian”.
Hanya
itu jawaban si Ibu.
Si
anak itupun kemudian tumbuh dewasa, tetapi dia tetap juga masih mencari
jawaban, mengapa wajah ayah kian bekerut dan badan ayah kian hari kian bongkok
?”
Hingga
pada suatu malam, dia bermimpi seolah-olah dia mendengar suara yang
sangat
lembut, namun jelas sekali yang menjawab rasa penasarannya selama ini.
“Saat
kuciptakan laki-laki, Aku membuatnya sebagai kepala keluarga serta sebagai
tiang penyangga dari bangunan keluarga. Dia senantiasa akan berusaha untuk
menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi.”
“Aku
ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting tulang menghidupi
seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi
seluruh keluarganya.”
“Aku
beri ia kemauan agar selalu berusaha dan mencari sesuap nasi yang berasal dari
tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak
terlantar, walaupun seringkali dia mendapat complain dari anaknya.”
“Aku
beri ia keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah,
demi keluarganya. Dia merelakan kulitnya tersengat matahari dan basah kuyup
kedinginan karena hujan dan yang selalu dia ingat, adalah keluarga yang menanti
kedatangannya dengan membawa hasil jerih payahnya.”
“Aku
beri ia kesabaran,ketekunan serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu
berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun
disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya.”
“Aku
beri ia kegigihan untuk berjuang demi keluarganya, dalam situasi dan kondisi
apapun juga. Dia akan memberikan perlindungan rasa aman pada saat anaknya
tertidur lelap.”
“Aku
beri ia sentuhan perasaan yang memberikan kenyamanan saat dia sedang menepuk
bahu anaknya agar selalu saling meyayangi dan saling mengasihi sesama saudara”
“Aku
beri ia kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran
terhadap anak-anaknya tentang masa depan,walaupun seringkali ditentang oleh
anak-anaknya.”
“Aku
beri ia kebijaksanaan dan kemampuan untuk mengajarkan bahwa isteri yang baik
adalah isteri yang setia, senantiasa menemani dan bersama-sama menghadapi
perjalanan hidup baik suka maupun duka ia tetap berdiri,bertahan,sepadan dan
saling melengkapi serta saling menyayangi”
“Aku
beri ia kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa laik-laki itu senantiasa
berusaha maksimal untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup
bahagia.”
“Aku
beri badan ia bongkok sebagai bukti bahwa laik-laki yang bertanggung jawab terhadap
seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta
segenap perasaannya, kekuatannya, keungguhannya demi kelanjutan hidup
keluarganya.”
Terkejut
si anak dari tidurnya segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang
subuh.
Setelah
itu dia menhampiri kamar ayahnya dimana sang ayah sedang berdoa setelah shalat
shubuh. Ketika ayahnya berdiri si anak itu menggenggam erat dan mencium telapak
tangan ayahnya.
Ayah kini
aku mendengar dan merasakan bebanmu.
Ayah aku sangat bangga dan sayang
padamu.
Subhanallah..
Begitulah
sosok ayah kita. Sungguh sosok yang luar biasa. Begitu menggetarkan hati ini
perjuangannya dalam menghidupi keluarga. Mari saudaraku, jika engkau yang
sekarang berada jauh darinya atau sedang merantau, sudah berapa seringkah
engkau menghubunginya. Walaupun itu hanya menanyakan kabar. Aku yakin beliau
amat bahagia. Bisa mendengar kabar dan suara anaknya yang jauh disana.
Saudaraku,
kita tidak tahu, kapan umur ini akan berakhir. Hanya Allah yang mengetahui. Jadi, Apabila ayah anda
yang masih hidup saat ini, jangan sia-siakan kesempatan untuk membuat hatinya
senantiasa senang dan bahagia. Berikanlah yang terbaik untuknya. Berikan senyum
bahagiamu kepadanya agar energi semangatnya tidak pernah redup.
Dan
apabila ayah anda telah tiada, jangan putuskan tali silaturahim yang telah
dirintisnya, Jalinlah tali silaturahim dengan kerabat dan teman-temannya. Serta doakanlah selalu agar Ia khusnul
khotimah, agar Allah selalu menjaga dengan sebaik-baiknya.
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ
وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا.
“Alloohummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii
shagiiraa”.
Artinya :
“Wahai Tuhanku,
ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku
diwaktu kecil”.
My dad My hero.
I love you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar