Dua kata yang cukup asing
ditelingaku. Dua Kata yang pertama kali ku dengar ketika masuk asrama
dikampusku, Institut Pesantren Bogor, Ups salah…Institut Pertanian Bogor
maksudnya. Aku tak tahu mengapa harus ada jam malam di kampus ini khususnya di
asrama. Ketika tingkat satu semua mahasiswa IPB harus tinggal di asrama, dan
mau tidak mau juga harus menaati salah satu peraturannya, yaitu jam malam.
Jam malam atau yang sering
disingkat jamal adalah waktu dimana segala aktivitas dikampus tidak ada lagi
kecuali aktivitas akademik,filedtrip,dan lainnya yang diperbolehkan sesuai
dengan aturan yang telah disepakati. Tepat pukul 21.00 semua penghuni asrama khususnya
asrma putri harus sudah berada di dalam asramanya masing-masing. Bila lewat
dari itu maka akan dikenakan sanksi oleh para Senior Resident (Kakak Asuh) atau
para GDA (Gugus Disiplin Asrama). Diawal-awal aturan ini terlaksana dengan
baik.Jarang adanya penghuni asrama yang terkena jam malam. Namun, setelah
dipertengahan atau di akhir-akhir saat mau keluar asrama, aturan ini mulai
sudah banyak yang melanggar. Prihatin dan sedih, ketika banyaknya teman-teman
yang sudah mencoba melanggar jam malam.
Setelah keluar asrama,
aturan ini tetap berlaku buatku. Sebab, kini aku tinggal di kosan yang madani,
yaitu Ponpes Al Iffah, milik salah seorang ustad dan dosen IPB. Bersyukur bisa
masuk disini, karena tidak sembarang orang yang bisa masuk ke sini, ada
selekasinya loh. Di Al iffah juga ada
jam malamnya, sama ketika di asrama yaitu pukul 21.00. Jika lebih walaupun itu
hanya satu detik pintu sudah ditutup dan tidak boleh masuk lagi kecuali alsaan
akademik, mudik dan lainnya (alasan syar’i). Alasan rapat/syuro,jalan-jalan,
tidak boleh masuk.
Beberapa pengalaman yang
pernah ku rasakan selama ini begitu indah kawan. Dimana kita harus olahraga
malam (Lari) dari tempat terakhir kita berktivitas/rapat/jalan-jalan hingga
menuju kos-kosan. Hampir selama satu bulan ku lakukan hal ini. Masih ingat
sekali ketika masa-masanya kepanitian di kampus begitu banyak. Hingga terpikir
dalam hati ini, kalau aku ikutan lomba lari, pasti bisa menang, InsyaAllah.
Tidak hanya sampai disitu,
bagi mahasiswa/kader yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus pun ada jam
malamnya dalam berinterkasi yaitu SMS-an dengan lawan jenis/Ikhwan kecuali
bekomunikasi dalam hal penting atau urgent.
Mencoba
menelusuri hikmah dan sisi positif dalam setiap keadaan. Walaupun sebenarnya
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak ada batasan khususnya wanita boleh keluar
siang dan tidak boleh keluar malam, sehingga tidak ada dalil yang menyebutkan
tentang batasan kapankah boleh berpergian di siang hari dan malam hari. Menurutku,ada beberapa hal yang bisa ku petik
hikmah dari diberlakukanya jam malam ini, yaitu
1. Membatasi
aktivitas di kampus
Mungkin
sebagian dari kita memiliki amanah yang begitu banyak di kampus. Hingga
aktivitas pun ada yang mulai dari jam 06.00 hingga hampir jam 21.00. Subhanallah, semoga aktivitasnya selalu
berada di jalanNya. Teringat dalam sebuah hadist bahwa “ Tubuh kita memiliki
haknya “. Terkadang dengan begitu banyak aktivitas kita lupa untuk memenuhi hak tubuh ini misal
makan. Nah, berkat adanya jam malam ini tentu porsir tubuh kita juga dibatasi.
Tubuh kita bisa beristirahat dan menjalankan aktivitas yang lain, misalnya
membaca materi kuliah, berinteraksi dengan teman-teman satu kosan dan lainnya.
2. Keamanan
Di
dalam Al-Qur’an surat Al Falaq ayat 1-3 menyebutkan bahwa Allah telah
memerintahkan kita berlindung dari kejahatan malam. Secara nyata dapat kita temukan
kejadian-kejadian kriminal lebih banyak terjadi di malam hari. Namun, kita
harus menyadari bersama bahwa Jam Malam ini adalah sebuah penghormatan tinggi
untuk melindungi kita khususnya kaum wanita.
3.
Membuat hati orang tua tentram
Banyak dari kita yang
melanjutkan kuliah di luar daerah atau sering diesbut juga merantau. Sehingga,
yang biasanya kita dirumah selalu dikontrol oleh orang tua, bahkan apabila
waktu maghrib tiba kita belum pulang ke rumah, orang tua akan khawatir. Namu,
lain halnya ketika kita merantau di tempat yang jauh dengan orang tua waktu
untuk berkativitas menjadi leluasa. Buat apa waktu kita digunakan, bermanfat
atau tidak, itu semua tergantung dengan kita. Dengan adanya jam malam ini,
harapannya orang tua semakin tenang bahkan menjadi pencitraan yang baik
khususnya sebagai kader dakwah kepada keluarganya.
4.
Melindungi diri dari fitnah
Orang yang biasanya masih
berkeliaran di malam hari, apalagi seorang perempuan /akhwat tentu jika dilihat
oleh orang baik itu teman,tetangga akan berpikiran negatif. Tentu itu akan
mengundang fitnah terhadap diri kita. Nah, dengan adanya jam malam ini berusaha
agar fitnah itu tidak terjadi dan harga diri kita pun terlindungi.
Itulah beberapa hal yang bisa ku petik dari
diberlakukannya jam malam. Harapannya dalam setiap keadaan kita tidak hanya
memandang sesuatu hal itu dari satu sisi, namun disisi lain ada yang berbeda
dan itu bermanfaat buat kita.
Demikian opini ini saya buat, semoga bermanfaat dan mohon maaf
jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalam.
@sefiindria
@sefiindria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar