Senja,
tolong ajari aku untuk menjadi bermakna. Sebagaimana dirimu selalu bermakna di
singkatnya waktumu. Menenangkan, menentramkan. Membuat banyak orang
merindukanmu, berharap segera bertemu denganmu.
Senja, tolong beritahu aku bagaimana caranya melepaskan. Sebagaimana dirimu
ringan sekali melepaskan hari pada malam, tanpa beban, tanpa keluh. Padahal
baru saja engkau mendapatkannya dari sore. Padahal engkau sudah menantinya
sepanjang malam, pagi, siang dan sore.
Senja, tolong ceritakan kepadaku apa rahasianya, sehingga engkau bisa melewati
semuanya dengan indah; dengan kemilau emasmu, dengan semburat jinggamu, dengan
kilauan hangatmu, dengan serba-serbi romansa yang mengelilingimu.
Senja, tolong jelaskan kepdaku apa alasannya, sehingga engkau bisa menjalani
semuanya dengan tenang; di tengah hiruk pikuk jutaan manusia, di antara
kesibukan yang tak pernah habis, menghadapi kepentingan-kepentingan banyak
pihak yang tak terhingga, mendengar harapan-harapan yang membuncah, menghadapi
keterbatasan-keterbatasan yang membuat rumit.
Senja, bagaimana engakau bisa sebegitu kuat; menjalani semuanya, menghadapi
segalanya, melewati seluruhnya? Di setiap hari, di setiap episode kehidupanmu,
tanpa lelah, tanpa menyerah.
Tiba-tiba, angin malam berbisik, menyampaikan pesan dari senja yang hari ini
sudah sampai pada ujungnya;
Sederhana saja, aku bisa seperti itu karena aku memang diciptakan untuk begitu.
Untuk apa engkau diciptkan? Seperti itulah engkau harus menjalaninya. Mungkin
dengan begitu, hidupmu akan jauh lebih indah dan bermakna. (NA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar