Minggu, 07 Juni 2015

Untukmu Calon Imamku

Juni 07, 2015 0 Comments

Untukmu Calon Imamku,

Ku tulis kisah ini di malam2ku yang panjang. Bagai goresan getar hati dalam rindu yang tertahan. Untuk mu seseorang yang akan menemaniku dimasa depan. Kamu ? Siapa kamu ? Siapa namamu ? Dimana kamu berada ? Aku menantimu  bersama semua penagbdianku yang tertunda bersama segenap cinta yg tak akan sempurna bila engkau tak kunjung hadir di hadapanku.

Untukmu Calon Imamku,

Dimana engkau berada ? suatu saat bila engkau datang, cintailah aku karena Allah. Bimbinglah aku, Jadilah imam dalam solatku. Izinkan bakti dan taatku menyatu bersama senyum diwajah teduhmu. Izinkan cinta dan rinduku terpatri kuat di dalam hati dan pikiranmu.

Untukmu Calon Imamku.
yang entah sedang apa, ketahuilah aku ini adalah orang asing untuk mu, nanti terangkanlah apa2 yang tidakku mengerti tentang dirimu, apa2 yang tidak engkau sukai, agar aku bisa mengenalmu secara utuh.

Untukmu Calon Imamku,
yang sedang memantaskan dirinya dihadapan Allah. Kethuilah bahwa aku pun disini selalu menantimu dalam taat, menanti tuk menjadi belahan jiwamu, menanti tuk menjadi penyejuk hatimu.

Kau yangg tertulis dilauhul mahfuz,
Kau adalah rahasia terbesarku, kehadiranmu menyempurnakan hidupku.
Kau yang ku sebut di dalam doaku, kau yang menjadi imam dihidupku, kehadiranmu menyempurnakan imanku.
Ku menunggu dalam sabarku, ku ikhlaskan semua harapanku, bersamamu, dimasa depanku, membangun cinta membangun surga. Menggapai ridhoNya.

Dan aku menanti menjadi bidadari untukmu.
Sampai bertemu pada suatu masa, calon imamku.

~MeyRa~

Kamis, 04 Juni 2015

Jadi Subhanallah atau Masya Allah ?

Juni 04, 2015 0 Comments

Ucapan Masya Allah

Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”. Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah lagi baik. Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”.

Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu, ‘Maasya Allah laa quwwata illa billah‘ (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).

Ucapan Subhanallah

Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis.” (HR. Tirmizi)

“Sesungguhnya mukmin tidak najis” maksudnya, keadaan junub jangan menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallahdigunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: “Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik.” (QS. 40-41).

Jadi, kesimpulannya, ungkapan Subhanallahdianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.

Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta’ala. Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah,padahal seharusnya Masya Allah dan sebaliknya? Insyaa Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Oleh:  K.H Muhammad Arifin Ilham
Sumber: arrahmah.com

Rabu, 03 Juni 2015

Akan ada waktunya

Juni 03, 2015 0 Comments


"Ya Allah, tiada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, bila Engkau menghendakinya."

Dan aku meyakini bahwa setiap kita akan tiba waktunya. Kapan ? tunggu saja, yang terpenting adalah kita terus berikhtiar dan berdoa. (kata-kata yang sering aku ingatkan kepada teman2, untuk kita saling menguatkan ketika mendengar teman2 yang memang sudah menyelesaikan tugas akhirnya)

Hari jum'at, akhirnya Meti mom's Squad daftar seminar.  Yup, kita ber 4. Ada aku, adit, widi dan ayu. 
Aku punya waktu 2 hari untuk belajar dan mempersiapkan itu semua. Tapi, ternyata tak seperti yang aku bayangkan. Seperti biasa, sabtu minggu lebih padat dari hari biasanya. Ada agenda Monev PKM, tugas amanah yag harus diselesaikan dan agenda pembinaan yang memang bisa dikatakan 'wajib'.

"Tentukan skala prioritasmu, luangkan waktu dimana kamu bisa free dan yakinlah bahwa pertolonganNya begitu dekat sefii ..." (pesan seseorang kepadaku)

Allah,,, ujian Mu, ya Rabb. 
Dan aku pun menjalaninya seperti biasa saja. Monev tetep monev pada hari sabtu, kemudian dilanjutkan dengan agenda pembinaan.  Baru pulang, pukul setengah 7 malam dan dikosan pun ada ta'lim setiap malam minggu. Allah, kapan ini mempersiapkan untuk seminarnya. PPT Belum, belajar belum, latihan presentasi belum. 

Namun, tetap meyakini bahwasanya ketika kita memprioritaskan untuk agenda2 dakwah, yakinlah bahwa urusanmu akan dimudahkan oleh-Nya. So, akupun mencoba untuk sms ustad, meminta izin untuk tidak ikut ta'lim. Insha Allah diizinkan. Sebab, aku yakin ustad adalah orang yang memang sangat antusias sekali kalau santrinya sukses dalam akademik. Dan....Alhamdulillah diizinkan. "Khair" (itulah jawaban ustad) | Okee tancap gas deh malam itu. Sekitar pukul 12 malam baru bisa tidur. (Alhamdulillah PPT udah 85%) lanjut lagi besok....

Ahad, 31 Mei 2015
Bismillah... semoga luangan waktu untuk menyempatkan agenda pembinaan ini menjadi berkah. 
Akupun mencoba mengatur jadwalku dengan tidak mendzholimi ke-2nya. Aku ikut setengah hari ke yang X, aku luangkan waktu 3 jam ke yang Y dan baru aku bisa fokus ke Z. 
Yah, tepat pukul 9 malam. Aku pun baru selesai menyelesaikan PPT. Setelah itu beljar dan sekali latihan presentasi. And then, I gonna sleep :D #sudahlelah lanjut besok subuh. 

Senin, 1 Juni 2015. 
Welcome Juni. I hope you give me surprise. Yeah bagaimana tidak, di bulan ini. I have seminar, ramadhan is comingsoon, and then, I hope before I back to home. I will finished my study ~ sidang skripsi. Aamiin ya Rabb. Kuatkan dan mudahkanlah jalan ini...

Toreng, ini dia dokumentasi pasca seminar. 


Tika, me and ummi

Keluarga di FEM

with Menara Hijau - SDM LDK Al Hurriyyah


with temen2 OMD Kemala 

Ayu, Adit, Nia, Widi dan Aku

Meti's Mom Squad (widi ga ikutan, maaf yak)

"Ketika raga tak mampu bersua, maka doalah yg menjadi perantara diantaranya. Sebab, kasih sayang & cinta yg terbaik itu, diwujudkan dengan saling mendoakan antar sesamanya." (m2f)
Jazakumullah khair atas doa dan dukungan tmn2 semua. Alhamdulillah berjalan sukses dan lancar seminarnya.

Senin, 1 JUNI 2015
@RK Kenanga (n)


Selasa, 02 Juni 2015

Menasihati Diri

Juni 02, 2015 0 Comments

Renungan......
Sudah lelahkah wahai kawan atas perjuangan ini..?
mungkin jadwal dakwah yang padat itu membuatmu lemah?
Atau tak pernah punya waktu istirahat di akhir pekan yang kau gusarkan, karena harus terus BERGERAK berdakwah?
Atau pusingnya fikiranmu mempersiapkan acara2 dakwah yang membuatmu ingin terpejam?
Atau panasnya aspal jalanan saat kau melakukan aksi yang ingin membuatmu “rehat sejenak”?
Atau sulitnya mencari orang yang ingin kau ajak HIJRAH ini yang kau risaukan?
Atau karena seringnya kehidupan sekitar kita meminta infak2mu yang membuatmu ingin menjauh?
Dakwah kita hari ini hanya sebatas ‘itu’ saja kawan. bukan ingin melemahkan tapi izinkan saya mengajakmu merenung sejenak….
Tahukah engkau wahai kawan, siapa Umar bin Abdul Azis?? Tubuhnya hancur dalam rangka 2 tahun masa memimpinnya...
2 tahun kawan, cuma 2 tahun memimpin tubuhnya yang perkasa bisa rontok, kemudian sakit lalu syahid...
Sulit membayangkan sekeras apa sang khalifah bekerja…tapi salah satu pencapainya adalah; saat itu umat kebingungan siapa yang harus diberi zakat…
tak ada lagi orang miskin yang layak diberi infaq…
Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta.
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu.
Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Tapi Syekh Musthafa Masyhur mengatakan
“jalan dakwah ini adalah jalan yang panjang tapi adalah jalan yang paling aman untuk mencapai ridho-Nya.”
Ya kawan, jalan ini yang akan menuntun kita kepada ridho-Nya… saat Allah ridho.. maka apalagi yang kita risaukan?
Saat Allah ridho…semuanya akan jauh lebih indah…karena surga akan mudah kita rasa..., in syaa Allah.
Rasulullah begitu berat dakwahnya.. harus bertentangan dengan banyak kabilah dari keluarga besarnya..
Mush'ab bin Umair harus rela meninggalkan ibunya...
Salman harus rela meninggalkan seluruh yang dia kumpulkan di Mekkah untuk hijrah…
Asma' binti Abu Bakar rela menaiki tebing yang terjal dalam kondisi hamil untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya dan Rasulullah
Hanzholah segera menyambut seruan jihad saat bermalam pertama dengan istrinya,
Ka'ab bin Malik menolak dengan tegas suaka, Raja Ghassan saat ia dikucilkan…
Bilal, Ammar, keluarga Yasir..mereka kenyang dengan siksaan dari para kafir,
Abu Dzar habis dipukuli karena meneriakkan kalimat tauhid di pasar,
Ali mampu berlari 400 KM guna berhijrah di gurun hanya sendirian,
Usman rela menginfakkan 1000 unta penuh makanan untuk perang Tabuk,
Abu Bakar hanya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya untuk keluarganya…
Umar nekat berhijrah secara terang terangan, Huzaifah berani mengambil tantangan untuk menjadi intel di kandang musuh,
Thalhah siap menjadi pagar hidup Rasul di Uhud, hingga 70 tombak mengenai tubuhnya,
Zubair bin Awwam adalah hawariinya rasul, Al Khansa' merelakan anak2nya yang masih kecil untuk berjihad,
Nusaibah yang walaupun dia wanita tapi tak takut turun ke medan perang,
Khadijah sang cintanya rasul siap memberikan seluruh harta dan jiwanya untuk islam, siap menenangkan sang suami di kala susah..benar2 istri shalihah
Atau mari kita bicara tentang

 📌Musa…mulutnya gagap tapi dakwahnya tak pernah pudar… ummatnya seburuk-buruknya ummat, tapi proses menyeru tak pernah berhenti…
📌atau Nuh, 950 tahun menyeru hanya mendapat pengikut beberapa orang saja..bahkan anaknya tak mengimaninya…
📌Ibrahim yang dibakar Namrud, Syu’aib yang menderita sakit berkepanjangan tapi tetap menyeru…
📌Ismail yang rela disembelih ayahnya karena ini perintah Allah…
Deretan sejarah di atas adalah SEBAIK-BAIKnya guru dalam kehidupan kita...
Sekarang beranikah kita masih menyombongkan diri bersama jalan dakwah yang kita lakukan saat ini,
mengatakan lelah padahal belum banyak melakukan apa apa…bahkan terkadang… kita datang menyeru dengan keterpaksaan, berat hati kita, terkadang menolak amanah (untuk menjadi TELADAN)
Kawan… dakwah kita hari ini hanya sebatas “itu2” saja, he he bukan untuk melemahkan…
tapi menguatkan karena ternyata yang kita lakukan belum apa apa….
Hidupku adalah hari ini, bukan hari kemarin ataupun esok.. 
aku akan BERBUAT SEMAKSIMAL mungkin dalam aktivitasku demi mencapai
keridhoan Allah Swt.

#repost